WIWIN DONGENG MANAGEMENT

Wednesday, August 20, 2008

Pluralisme Religius


Pluralisme (terutama pluralisme religius) akhir-akhir ini mendapat beberapa perlawanan fisik secara terbuka oleh kelompok yang mengatasnamakan agama tertentu. Kata Plural seakan hantu yang harus dimusnahkan dari bumi. Faham militant yang menganggap keyakinan tertentu adalah yang absolute semakin mengedepan dan tanpa banyak mendapat perlawanan. Faham selain keyakinan mereka adalah haram dan harus dimusnahkan eksistensinya. Ada semacam ketakutan yang tidak jelas dari beberapa kelompok yang merasa bahwa pluralisme adalah ancaman yang bisa menggoyang keberadaannya.

Perlu diingat bagi mereka, ini Indonesia bung ! Negeri yang sudah mencanangkan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan berdirinya. Negeri ini berdiri dan didirikan dari berbagai macam golongan suku, agama, faham yang berbeda. Ini harga mati. Menghancurkannya berarti melawan bangsa Indonesia yang majemuk.

Penulis merasa gerah dan bingung, landasan kitab suci mana yang dijadikan patokan oleh mereka. Atau mungkin lembar surat Al-Maidah mereka sobek dan hilang. Perlu diingatkan mereka tentang isi Quran dalam surat Al Maidah yang mengatakan : "Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja). Tapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan." Bahkan dikatakan juga bahwa surga dijanjikan untuk mereka yang percaya kepada Allah dan hari akhir serta yang melakukan kebajikan. Jadi semua tergantung pada bagaimana sikap dan perilaku kita di dunia. Bagaimana kita seharusnya memperlakukan orang lain. Hal ini mempertegas bahwa surga bukan monopoli kaum muslim.

Marilah wahai siapa saja yang mengaku Warga Negara Indonesia, kita yang terdiri dari berbagai macam aliran (isme) yang berdiri di tanah yang sama hendaknya berkaca (introspeksi), berpikir dan bernalar dengan hati yang bening dan bersih tentang asal muasal dan tujuan hidup. Kita sekejap saja hidup didunia ini. Kita pasti tidak ingin menghadap sang Khaliq dalam keadaan compang-camping dan berdarah-darah. Bacalah kitab suci dengan cinta dan bukan dengan nafsu amarah.

Pluralisme religius adalah ibarat “banyak jalan menuju Roma”. Kalau kalian mau berjalan di jalan yang kalian yakini silakan saja. No problem. Yang penting jangan sibuk menjegali orang yang berjalan dijalan lain (berbeda). Aku Khawatir kalian akan terkejut suatu saat mendapati diri kalian sama sekali belum beranjak menuju tanah yang dijanjikan (sorga) lantaran kita terlalu sibuk membuat halang rintang dijalanan orang lain. Capek deh ….

No comments: