WIWIN DONGENG MANAGEMENT

Monday, September 15, 2008

RUU Pornografi, sebuah langkah mundur

Pembicaraan tentang RUU pornografi dimulai lagi di DPR. Walaupun menimbulkan perdebatan panas namun RUU tersebut terus saja bergulir. DPR sepertinya tidak memahami tentang pluralitas bangsa ini atau memang tidak mau tahu? Entah apa yang membuat para pejabat legislative begitu getol memperjuangkan RUU ini agar segera bisa menjadi UU. Seperti kita tahu bahwa RUU pornografi versi DPR ini sama sekali tidak mencerminkan keberagaman bangsa Indonesia bahkan lebih kental nuansa budaya Arab. Secara implisit ada pemaksaan penerapan Syariat Islam dalam kontens RUU ini.

Berkali-kali saya kemukakan dalam berbagai tulisan bahwa Republik ini diambang kehancuran. Benih-benih perpecahan yang semakin kasat mata menggelinding terus menjadi bola salju tanpa ada antisipasi, tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada penjelasan dari pihak-pihak terkait tentang materi ini. Para pihak yang nota bene bangsa Indonesia juga harus mencatat mereka-mereka yang selalu memperjuangkan benih perpecahan ini kelak harus mempertanggungjawabkan apabila bangsa ini menjadi kocar-kacir dan hancur.

Keberagaman di Indonesia adalah realita yang tidak bisa direkayasa atau dipaksakan untuk menjadi sesuatu yang baru dan lain sama sekali, yang bukan cerminan kepribadian dirinya. Keberagaman bangsa ini tidak akan mungkin mau takhluk terhadap budaya bebal namun merasa paling benar dan unggul. Suatu aksi pasti akan menimbulkan reaksi. Tentu semua mengerti dan memahami kondisi logis ini.

Ayolah para siapa saja yang merasa diri paling benar, bangunlah dari mimpi panjang. Kalian hidup dalam dunia yang majemuk, yang beragam. Kalian tidak hidup di gurun pasir yang tanpa kehidupan. Kalian harus belajar dan memahami kearifan local, lebih bisa bertoleransi, ber-tepo seliro. Kalau keyakinan kalian adalah kebenaran maka itu adalah kebenaran bagi diri kalian sendiri. So terapkan bagi diri kalian sendiri, tidak usah memaksakan kebenaran relative kalian pada orang lain yang tidak sepaham.

Republik Indonesia adalah Negara yang memiliki keberagaman budaya, bahasa dan keyakinan. Biarlah kami menjadi diri kami sendiri, jangan dipaksa menjadi sesuatu yang kami tidak pernah pahami.

No comments: